MENENTUKAN TUJUAN HIDUP DENGAN FILOSOFI IKIGAI (REVIEW BUKU HOW TO IKIGAI)
Saya tiba-tiba
teringat dengan film yang semalam saya tonton berjudul The Martian. Mengisahkan
seorang astronaut bernama Mark yang
tertinggal di Mars karena badai ganas dan akhirnya bertahan hidup di sana.
Dengan persediaan makanan yang sedikit, dia berusaha untuk menanam kentang
sebagai tambahan konsumsinya. Mark juga terus mencoba memperbaiki peralatan
komunikasi hingga dapat terhubung dengan tim NASA yang ada di bumi.
Mark
bisa melakukan hal tersebut karena dia tahu apa tujuan hidupnya disana. Dia
memiliki tujuan untuk bertahan hidup. Alih-alih menyesali keadaaan, Mark malah
tidak henti-hentinya berusaha untuk terus menemukan cara meskipun tak sedikit
hambatan menerjang.
Saya
bisa analogikan kondisi Mark seperti kondisi kita sekarang ini. Ya, Pandemi
Covid-19. Banyak orang yang tak menyangka hal ini akan terjadi, sama dengan
Mark yang tak menyangka dia akan terdampar di Mars seorang diri. Kita bisa
terus bertahan dan menikmati hidup, jika kita tahu apa tujuan dari hidup kita.
Filosofi yang relevan dengan cerita di atas adalah Ikigai. Salah satu buku yang memaparkan tentang seluk beluk Ikigai adalah buku How To
Ikigai (Rahasia Menjalani Hidup Sehat, Panjang Umur Dan Bahagia Ala Orang
Jepang) karangan Taro Hiroshi. Buku ini terbit tahun 2020 dengan tebal 240
halaman. Di dalam buku ini terdapat 4 bab yang menjelaskan secara rinci tentang
ikigai dan hal-hal apa yang dilakukan agar ikigai membuat hidup menjadi lebih
bahagia
Filosofi ikigai merupakan nilai hidup yang lahir dari kebiasaan orang Jepang. Ikigai menjawab pertanyaan dasar “ mengapa saya hidup? ”.
Sebagian besar dari kita, pasti pernah merasa malas bangun tidur dan tidak memiliki motivasi dalam menghadapi hari-hari. Gaya hidup ikigai dibutuhkan bagi anda untuk menemukan tujuan hidup. Sesederhana bahwa seseorang akan termotivasi untuk bangun pagi jika tahu betul apa yang akan dicapainya.
Gaya hidup Ikigai terutama menonjol di Okinawa yang dijuluki tanah abadi karena ditinggali oleh masyarakat yang memiliki rentang hidup terpanjang dan tingkat cetenarian tertinggi di dunia. Cetenarian adalah penduduk yang memiliki usia lebih dari 100 tahun.
Penulis juga menjelaskan dalam buku The Blue Zones yang ditulis oleh Dan Buettner penulis dan kontributor National Geographic bahwa terdapat lima wilayah di dunia yang termasuk kategori blue zone yang dihuni oleh cetenarian antara lain : Okinawa Jepang, Sardinia Italia, Loma Linda California, Semenanjung Nicoya Kosta Rika, Ikaria Yunani.
Dalam buku ini, penulis memaparkan secara jelas bagaimana gaya hidup penduduk dari wilayah tersebut sehingga bisa mencapai rentang usia yang panjang. Ikigai memberi pandangan tentang arti penting nilai dari sebuah kehidupan sehingga terbentuk sikap menghargai kehidupan. Dan inilah kemudian menuntun terbentuknya tujuan hidup yang berdampak pada kekuatan untuk bertahan hidup, usaha untuk hidup dan sebagainya.
Ikigai sering diasosiasikan dengan diagram venn berikut, namun menurut penulis sebenarnya Ikigai bagi orang Jepang tidak punya konsep baku seperti yang digambarkan seperti diagram venn ini. Bagi mereka Ikigai lebih kepada tentang bagaimana kita menjalani kehidupan yang penuh makna, berusaha untuk selalu bahagia dan mensyukuri segala hal yang kita miliki. Dan masyarakat Jepang sangat gila dengan gaya hidup sehat yang merupakan bagian dari mencintai diri sendiri.
Ada empat aspek yang perlu diketahui jika kamu ingin menemukan ikigai pada dirimu sendiri
- - Apa yang kamu sukai
- - Apa yang kamu kuasai
- - Apa yang dunia butuhkan darimu
- - Apa yang bisa dibayar dari kamu
Dalam mencari ikigai yang terpenting adalah bisa menemukan dan menyeimbangkan empat aspek yang harus saling melengkapi dan membentuk irisan mulai dari :Passion / gairah / sesuatu yang membuat kita tidak pernah lelah dan bersedia untuk melakukannya walau secara sukarela; Mission / tujuan hidup merupakan pelibatan passion terhadap apa yang dunia butuhkan. Apakah passion kita bisa menyelesaikannya; Vocation / keahlian yang berguna untuk orang lain; Profession / ketika kamu memiliki hal yang kamu bisa dan karena kemampuanmu itu kamu diberi bayaran maka hal itu adalah profesimu.
Simulasi yang diberikan oleh penulis :
Jika kamu memiliki minat terhadap musik (jago bermain gitar), maka dari sana kamu sudah bisa menemukan passion kamu yang berada di musik. Agar kamu dibayar oleh passionmu sendiri, kamu bisa jadi gitaris profesional. Terakhir yang bisa kamu berikan untuk banyak orang adalah menjadi musisi yang bisa menciptakan lagu untuk menghibur orang lain. Itulah ikigaimu yang bisa membuat hidup menjadi lebih bermakna.
Ketika kita telah menemukan ikigai kita sendiri maka kita akan hidup lebih bahagia. Dalam buku ini juga dijelaskan dengan lebih detail hal-hal apa yang orang Jepang lakukan agar bisa lebih memaknai hidup dan membuatnya lebih bahagia. Dan juga terdapat bab yang menjelaskan rahasia hidup sehat dan panjang umur ala orang Jepang.
Buku ini sangat cocok bagi kamu yang masih bingung menentukan tujuan hidupmu. Dijelaskan dengan gaya bahasa yang mudah dipahami dan mengupas sebuah filosofi menjadi lebih menarik untuk kita terapkan. Selamat membaca.
Komentar
Posting Komentar