PERPUSTAKAAN, KENAPA PENTING ?


Sebagai seorang yang sangat antusias dengan buku, jujur terkadang saya merasa menjadi kaum termaginalkan di lingkungan sendiri. Membaca sebuah buku yang tebal adalah salah satu hal yang dianggap kurang menjanjikan dan buang-buang waktu dibandingkan dengan kegiatan lainnya, atau sebaliknya kegiatan membaca terkadang dianggap sebagai sesuatu yang harus dilakukan ketika kita ingin sesuatu yang benar-benar penting dan itu pun hanya terjadi beberapa tahun sekali dalam hidup.

Dalam era shifting seperti ini, banyak hal yang bisa kita temukan tanpa harus membaca buku-buku cetak yang tebal dan membosankan. Semua telah bergeser ke dunia digital yang arusnya sangat deras dan serba cepat. Terlebih lagi budaya instan semakin mengesampingkan tradisi memahami sesuatu secara komprehensif dan hanya terpukau dengan permukaannya saja.

Sebagai kaum milenial,, saya sangat menyukai film-film bergendre drama dari berbagai negara. Terlepas dari jalan cerita yang disuguhkan, salah satu hal yang membuat saya terpikat adalah budaya membaca yang telah mendarah daging dan menyatu dengan keseharian. Negara-negara maju benar-benar memnafaatkan buku sebagai salah satu kebutuhan hidup mereka. Toko buku dan perpustakaan menjadi salah satu lokasi yang sangat penting dalam mendapatkan data dan informasi yang riil. Berbeda dengan kita yang hanya memanfaatkan berita-berita yang bertebaran di berbagai media tanpa susah-susah untuk memvalidasinya.

Saya sangat mengapresiasi geliat para penggiat literasi dalam tujuan mencerdaskan bangsa. Hal yang sangat tidak mudah bagi saya dalam peradaban teknologi informasi saat ini. Konten-konten yang menebarkan hoax dengan berbagai macam judul-judul yang fenomenal membuat orang-orang terjerumus dalam asumsi-asumsi maya yang menciptakan suasana yang tidak sejuk lagi.Dan hal tersebut menjadi konsumsi semua lapisan masyarakat dari berbagai kalangan.

Pentingnya mengkaji sumber-sumber informasi melalui buku adalah suatu hal yang jarang dilakukan dalam keseharian kita. Saya yakin hanya tuntutan akademislah yang membuat orang-orang mengenal buku. Untuk itu perlu kita resapi apa sebenarnya makna perpustakaan untuk keseharian kita sendiri secara pribadi. Bukan hanya tumpukan buku-buku semata tapi juga memiliki berbagai macam fungsi, antara lain :
1. Sebagai sarana simpan karya manusia 
2. Sebagai fungsi informasi 
3. Sebagai fungsi rekreasi
4. Sebagai fungsi pendidikan 
5. Sebagai fungsi kultural
(Sumber : Pengantar Ilmu Pepustakaan, Sulistyo Basuki)

Apabila menelisik lebih ke dalam lagi, perpustakaan haruslah semakin lama semakin berkembang sehingga pergi ke perpustakaan akan sama sensasinya ketika kita pergi ke tempat-tempat hiburan. Semoga mimpi saya dan mimpi kita semua bisa terwujud untuk bisa mencerdaskan bangsa dengan perpustakaan sebagai wadah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW BUKU

Gambar
CARA BERBICARA KEPADA SETIAP ORANG DALAM SETIAP SITUASI Penulis : Emma Sargent dan Tim Fearon (Psikolog dan Pelatih Neuro Linguistic Program) Penerbit : Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia                 Dalam berkomunikasi, hampir semua orang mengalami situasi kehilangan rasa percaya diri dan mencemaskan apa yang akan dilakukan atau katakan. Kebanyakan mungkin akan merasa gugup dan kurang percaya diri dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar, yang akan menjadi situasi sosial dimanapun yang dapat menjadi racun dalam kehidupan mereka. Beberapa hal yang menyebabkan Anda menjauhkan diri dari lingkungan ini antara lain :   Mengira bahwa Anda tidak menarik dan bahwa setiap orang lebih baik dari Anda;  Kurangnya rasa percaya diri/harga diri, terkadang dipicu oleh pengalaman negative di masa lalu;   Tidak tahu berbuat apa atau cara melakukannya;  Rasa cemas/takut. Hal te...
Baca selengkapnya

KEPUASAN APA YANG KITA CARI ? #Selfjourney1

         Ternyata kepuasan hidup bukan tentang pengakuan dari orang lain. Tapi seberapa besar diri kita mampu melewati tantangan yang kita hadapi sendiri. Ketika kepuasan itu tercapai, seberapa buruk pun penilaian orang terhadap kita, tidak akan ada artinya.        Dulu aku adalah orang yang berusaha mati-matian untuk menjadi yang terbaik dari versi komunitas demi komunitas. Mengabaikan diri. Merasa harus selalu ada dalam standar. Yang terpikir dalam tiap detik adalah penilaian baik di mata orang lain.     Tahun berganti, usia dan cara berpikir terus mencari kematangannya. Semakin menemukan formula-formula dalam mrnghadapi kehidupan. Semakin dicari, ternyata bukan hal yang di luar kita menentukan kebahagiaan melainkan diri kita sendiri.     " Dimulai dari diri sendiri". Terdengar sangat membosankan. Cuma semakin lama hal itu memang benar adanya. Kebahagiaan itu bisa dipilih. Dunia ini tergantung pada bagaimana kita menempa...
Baca selengkapnya

THE JERSEY, MEMADUKAN GAYA DENGAN KENYAMANAN

Gambar
        Salah satu penentu personal branding seseorang adalah melalui gaya berbusana. Slogan “Fashion   is a statement” sangat berlaku dalam kehidupan sehari-hari, utamanya bagi para pengguna aktif media sosial. Perkembangan dunia mode memang selalu berganti dari waktu ke waktu. Untuk itulah kunci dari personal branding   adalah mampu memadukan trend mode dengan jati diri seseorang.             Sebagai butik yang telah berdiri sejak tahun 2017, The Jersey mampu meneropong kebutuhan masyarakat terhadap fashion . Dengan mengusung tagline “ Be Style, Be You” The Jersey memanjakan para pelanggannya dengan berbagai pilihan mode   yang selalu up to date. Tak hanya itu, butik yang pada mulanya dirintis dari rumah ini juga mampu menghadirkan busana berkualitas sekelas brand ternama namun dengan harga yang ramah di kantong.           ...
Baca selengkapnya